Sekolah Penggerak Mandiri Berbagi


SMA Negeri 1 Mirit, Kebumen menggelar In House Training (IHT) Penyusunan Perangkat Pembelajaran Rabu hingga Kamis (3-4/8/2022). Kegiatan yang berlangsung di ruang guru sekolah setempat diikuti oleh sejumlah 31 orang guru.

Menurut Sumarmo, S.Pd., ketua panitia IHT, kegiatan IHT bertujuan untuk memajukan sekolah melalui peningkatan kualitas pembelajaran. Selain itu, sebagai sekolah penggerak SMA Mirit memiliki tanggung jawab untuk berbagi dengan sekolah lain. "Mau tidak mau, sekolah penggerak akan dijadikan rujukan bagi sekolah lain dalam implementasi kurikulum merdeka," kata wakil kepala sekolah bagian kurikulum itu.

Pihaknya juga berharap dengan diselenggarakannya IHT Penyusunan Perangkat Pembelajaran maka di akhir tahun ajaran diharapkan perangkat yang dimiliki guru sudah lengkap.

Hadir sebagai narasumber Sabar Riyanto, S.Pd., MT. yang merupakan pengawas SMA cabang IX Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah.

Dalam paparannya Sabar menyampaikan tentang  perubahan kurikulum. Kurikulum selalu berubah seiring kemajuan dan kebutuhan peserta didik. Dalam kurikulum bagian yang selalu mengalami perubahan di antaranya materi (konten), metode pembelajaran dan asesmen. "Kapan pun kurikulum berganti selalu tiga hal itu yang berubah," kata alumni Jurusan Matematika dari IKIP Semarang itu.

Menurut Sabar modul ajar menjadi salah satu perangkat yang penting bagi guru sebelum mengajar. Komponen utama dalam modul meliputi informasi umum, komponen inti, dan lampiran.

Dalam setiap modul harus ada pemahaman bermakna agar peserta didik dapat lebih bersemangat belajar. "Selain itu, pertanyaan pemantik harus ada untuk memanggil ingatan peserta didik dalam berfikir," ujarnya.

Dalam kurikulum merdeka, modul dibuat menyesuaikan karakteristik dan kebutuhan peserta didik. "Peserta didik yang tinggal di pantai, ilustrasi dalam modul diambil dari lingkungan pantai," tutur Sabar memberi contoh.

Dirinya pun menyampaikan bahwa guru harus menerapkan pembelajaran berdiferensiasi. Gaya belajar peserta didik tidak sama sehingga memerlukan cara yang beragam dalam pembelajarannya. Diferensiasi dalam pembelajaran meliputi diferensiasi konten, proses maupun produknya.  "Tugas guru lah untuk melayani setiap peserta didik sesuai dengan kemampuan dan kebutuhannya," pungkas Sabar.


(FS)




Copyright © 2020 - 2024 SMA NEGERI 1 MIRIT