Bisnis kuliner saat ini menjadi bisnis yang menjanjikan. Bukan hanya karena makanan menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat. Melainkan saat ini makanan sudah menjadi bagian gaya hidup (life style) masyarakat modern. Bahkan selera makan merupakan simbol status sosial dalam masyarakat.

Melihat peluang tersebut, SMA Negeri 1 Mirit, mengadakan kegiatan ekstrakurikuler kuliner. Sekolah yang berada di perbatasan Kebumen – Purworejo tersebut telah berkomitmen untuk mempersiapkan peserta didiknya untuk melanjutkan ke perguruan tinggi maupun siap bekerja. Sehingga kepada peserta didik yang setelah lulus ingin langsung bekerja dibekali ketrampilan dasar, salah satunya kuliner.

Kepala SMA Negeri 1 Mirit, Sugiyanto S.Pd., M.Pd., mengatakan pihaknya berupaya melayani peserta didik sesuai dengan bakat dan minat masing-masing. "Kami telah melakukan pemetaan pada peserta didik tentang keinginan mereka setelah lulus dari SMA, sejumlah 59 % menyatakan ingin bekerja, sejumlah 27 % ingin melanjutkan kuliah dan sejumlah 14 % ingin kuliah sambil bekerja" tambahnya.

Sebelum pandemi, ekstrakurikuler kuliner diselenggarakan tiap pekan sekali dengan menghadirkan pembina dari luar. Kegiatan ekstrakurikuler tersebut diikuti oleh peserta didik dari kelas X dan XI yang tertarik dengan dunia kuliner. Kegiatan yang dilakukan meliputi pengenalan sekaligus praktek menu-menu masakan populer seperti jamur crispy, es lemon selasih, ayam geprek dll.

Selain ekstrakurikuler kuliner, SMA tersebut juga menyelenggarakan kegiatan ekstrakulikuler youtuber, english conversation, hadroh, qiroah, musik, olahraga, PMR, setir mobil dan pramuka.

Sugiyanto, S.Pd., M.Pd., menjelaskan bahwa setelah selesai paket kegiatan ekstrakurikuler kewirausahaan, peserta akan dikirim untuk melihat dan praktek secara langsung dari para pengusaha atau profesional sukses. Dirinya pun berharap pada saat pembagian raport setiap ekstrakurikuler membuka stand untuk memamerkan pencapaian yang telah mereka peroleh selama satu semester. "Pada akhir semester benar-benar terlihat tingkat perkembangan kemajuan sekolah baik dari guru maupun siswanya" imbuh Sugiyanto. (FS)