Sebagai upaya meningkatkan kualitas proses pembelajaran, SMA Negeri 1 Mirit sebagai Sekolah Penggerak mengadakan kegiatan Lesson Study, Rabu (28/8/2024). Kegiatan ini menghadirkan sekolah imbas; SMA Negeri 2 Kebumen, SMA Negeri 1 Petanahan, SMA Negeri 1 Buluspesantren, SMA Negeri 1 Kutowinangun, SMA Muhammadiyah Kebumen, SMA PGRI Kebumen, SMA PGRI Prembun.
Lesson study merupakan salah satu model pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan pada prinsip-prinsip kolegalitas dan mutual learning untuk membangun komunitas belajar. Lesson study bertujuan untuk menghasilkan pembelajaran yang baik, wadah belajar bersama, saling berkolaborasi antarsekolah, dan pengetahuan untuk meningkatkan proses belajar mengajar dari disiplin ilmu dan bidang tertentu.
Terdapat tiga guru model yaitu Dian Ratna Sari, S.Pd (Bahasa Inggris; making inferences), Nur Yulianti (Matematika; barisan geometri), dan Wiwit Setyani, S.Pd (Sosiologi; ragam kelompok sosial). Dalam kegiatan lesson study, salah satu guru menjadi guru model dan guru lainnya sebagai observer untuk mengamati proses pembelajaran. Guru model membuat rencana dan media pembelajaran yang menarik layaknya mengajar sungguhan di kelas, sedangkan guru lainnya mengamati sekaligus mengevaluasi jalannya proses pembelajaran.
“Sebagai guru model lesson study, saya benar-benar mendapatkan pengalaman baru yang luar biasa. Bisa mendapatkan berbagai macam saran untuk proses pembelajaran di kelas oleh guru-guru senior.â€Â ungkap Wiwit Setyani, guru sosiologi sekaligus guru model lesson study.
Sementara itu, Dian Ratna Sari mengaku bahwa kegiatan lesson study merupakan hal positif dan dapat dikatakan menjadi terobosan bagi pengembangan kompetensi guru di SMAN 1 Mirit serta sekolah imbas yang terlibat dalam open class lesson study.Â
“Kegiatan observasi penyelenggaraan pembelajaran dapat menjadi wadah untuk sejawat guru saling bertukar pikiran dan pengalaman guna menjadikan pembelajaran lebih baik dan semakin memfasilitasi peserta didik untuk belajar. Ada perasaan gugup juga karena kegiatan saya diamati. Namun, masukan yang disampaikan para pengamat sangat membantu saya dalam memperbaiki pembelajaran yang saya laksanakan baik sejak perencanaan, pelaksanaan,maupun evaluasi.†Jelasnya.
Sugiyanto, S.Pd.,M.Pd. sebagai kepala sekolah mengungkapkan bahwa kegiatan ini dilakukan untuk mengevaluasi kompetensi mengajar guru sekaligus menginspirasi guru lain dalam inovasi pembelajaran. Harapannya lesson study dapat bermanfaat dan dikembangkan di sekolah imbas.Â
Selaras dengan hal tersebut, Pengawas Cabang Dinas Wilayah IX Sabar Riyanto, S.Pd., M.T. juga berharap dengan adanya lesson study guru menjadi tahu aspek yang perlu ditingkatkan sehingga siswa merasa lebih nyaman dalam belajar.Â
“Kurikulum semakin berkembang, guru perlu terus belajar,†pungkasnya.
(AS)