"Lulusan SMA adalah pemimpin masa mendatang. Mereka memiliki peluang yang besar untuk sukses di masa depan," kata Wawan Sujaka, S.STP., pada acara pembukaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di SMA Negeri 1 Mirit, Kebumen baru-baru ini.
Wawan mengatakan bahwa siswa SMA lebih banyak mempelajari teori-teori dalam kegiatan pembelajarannya. Ilmu yang dipelajari di SMA merupakan dasar untuk dikaji lebih mendalam di jenjang perguruan tinggi. "Secara skill lulusan SMA belum siap untuk bekerja, maka melanjutkan kuliah adalah pilihan yang tepat," ujar camat Mirit itu.
Wawan juga memotivasi agar siswa SMA Mirit menjadi pengusaha. Seorang pengusaha akan menjadi pemimpin dari usahanya. Selain itu, seorang pengusaha dapat membuka peluang kerja bagi orang lain. Waktu dalam bekerja bagi seorang pengusaha pun relatif bebas dan berpeluang mendapatkan penghasilan yang lebih besar daripada pekerja. "Seorang pengusaha bebas untuk berkreasi dan menciptakan ide-ide kreatif untuk kemajuan," imbuh Wawan.
Dalam kesempatan tersebut, Sumarmo, S.Pd., ketua Tim Projek P4 menyampaikan tentang pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di SMA Negeri 1 Mirit. Pihaknya menjelaskan agenda kegiatan yang akan dilakukan siswa kelas X dalam implementasi kurikulum merdeka selama tiga pekan. Tema projek yang pertama adalah Gaya Hidup Berkelanjutan dengan subtema Sampahku Uangku.
Menurut Sumarmo, kegiatan projek telah didesain sedemikian rupa agar siswa memperoleh pembelajaran bermakna. Dari pemahaman konsep, aksi nyata, menciptakan produk hingga kegiatan sosialisasi di sekolah lain.
Melalui kegiatan projek diharapkan siswa memiliki kesadaran akan pelestarian lingkungan baik di sekolah maupun di rumah masing-masing. "Dengan kreativitas dan inovasi sampah yang nampak tidak berguna dapat diubah menjadi uang," ujar wakil kepala sekolah bidang kurikulum itu.Â