Platform Merdeka Mengajar (PMM) dibangun untuk menunjang Implementasi Kurikulum Merdeka agar dapat membantu guru dalam mendapatkan referensi, inspirasi, dan pemahaman tentang Kurikulum Merdeka. Platform ini disediakan untuk menjadi teman penggerak bagi guru dalam mengajar, belajar, dan berkarya. Pemanfaatan PMM di sekolah dapat dioptimalkan melalui peran Komunitas Belajar (Kombel) Sekolah. Jum’at, 5 Oktober 2023 SMA Negeri 1 Mirit menyelenggarakan In House Training (IHT) kembali dengan mengambil topik Pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar. IHT ini diikuti oleh seluruh guru SMA Negeri 1 Mirit dan pengawas SMA Wilayah Cabdin IX Sabar Riyanto, S.Pd., M.T. sebagai narasumber.Â
Di awal, narasumber menyajikan data progress penggunaan dan pemanfaatan PMM pada beberapa sekolah binaan pengawas SMA Wilayah Cabdin IX, ternyata masih ditemui progress sekolah 0% yang artinya belum sama sekali menggunakan bahkan login ke PMM. Tentunya kondisi ini sangat miris karena PMM salah satu media belajar yang dapat digunakan untuk memahami konsep kurikulum merdeka yang sekarang sedang berjalan. Sehingga dirasa sangat perlu adanya pendampingan pemanfaatan PMM melalui IHT dan juga komite belajar sekolah. Sabar Riyanto, S.Pd., M.T., memaparkan bagaimana mengoptimalkan pemanfaatan PMM dalam pembelajaran kurikulum merdeka di kalangan pendidik SMA Negeri 1 Mirit. “Sebetulnya kita tidak seharusnya mengejar progress kuantitas, tetapi mengejar kualitas penguasaan materi. Namun, jika kualitas didapat seharusnya kuantitas pun akan mengikutiâ€. Sabar juga menambahkan, “ materi di PMM selalu berkembang, topik selalu bertambah sehingga tujuan utama kita adalah untuk memahami materi ilmu bukan mengejar angkaâ€, jelasnya.
Salah satu pemanfaatan PMM di sekolah dapat melalui Komunitas Belajar (Kombel). Belajar melalui komunitas dianggap cukup efektif dalam mempelajari materi-materi di PMM yang kompleks dan banyak. Di SMA Negeri 1 Mirit kegiatan Komunitas Belajar sudah berjalan pada semester ini dan berlangsung setiap pekan dengan materi dan narasumber dari pendidik yang berbeda setiap pekannya. Dalam komunitas belajar para pendidik dapat belajar dan berdiskusi bersama mengenai topik-topik yang sedang di bahas.Â
“Setelah adanya IHT ini diharapkan para pendidik mulai aktif kembali dalam mengakses PMM, serta kegiatan kombel terus berjalan. Jangan hanya mengejar target penyelesaian topik, tetapi niatkan untuk belajar memahami, menghayati, dan menerapkan ilmu-ilmu dalam PMM pada pembelajaran di kelas setiap harinyaâ€, kata Sugiyanto, S.Pd., M.Pd selaku Kepala SMA Negeri 1 Mirit. Kegiatan IHT berjalan dengan lancar juga para peserta IHT mengikuti dengan penuh antusiasme.
(AR)