"Jangan ajarkan ikan untuk terbang dan burung untuk berenang. Tapi, ajarkan ikan untuk berenang lebih dalam dan burung untuk terbang lebih tinggi," kata Widyaning Hapsari, M.Psi., pada acara Sharing Session Pendidikan di SMA Negeri 1 Mirit, Kebumen, Kamis (1/9/2022).Â
Kegiatan yang diikuti oleh sejumlah 32 guru merupakan hasil kerjasama sekolah dengan Universitas Muhamadiyah Purworejo (UMP) sebagai tindak lanjut dari kegiatan asesmen diagnosis bagi siswa kelas X baru-baru ini.
Menurut Widya, siswa harus dibimbing sesuai dengan bakat dan potensinya. Bukan justru dipaksa untuk mempelajari sesuatu di luar minatnya.
Lebih lanjut dikatakan bahwa memahami karakteristik siswa menjadi hal yang sangat penting bagi seorang guru. Banyak manfaat yang dapat diperoleh guru dengan memahami karakteristik siswa. Seperti dapat mengetahui kemampuan awal, dapat memahami keunikan siswa dan mampu menyeleksi bakat dan minat. "Pemahaman karakter siswa dapat menentukan desain program pembelajaran atau pelatihan tertentu," ujar dosen Psikologi tersebut.
Karakter siswa, terang Widya, dapat berupa latar belakang gender, usia, minat belajar dan budaya. Selain itu, karakter dapat dilihat dari kecerdasan, bakat, emosi, gaya belajar dan minat. "Gaya belajar sangat berpengaruh terhadap motivasi belajar, jika siswa termotivasi maka semangat belajarnya akan meningkat," tuturnya.
Widya menambahkan bahwa dalam mengajar di kelas guru memiliki kunci komunikasi yang harus diperhatikan. Guru dituntut untuk menjadi pribadi yang respect, emphathy, audible, clarity dan hamble. "Sebagai guru jangan melabeli siswa dengan stigma negatif," kata Widya.
Sugiyanto, S.Pd., M.Pd., kepala sekolah setempat menyambut baik kegiatan yang digagas oleh guru Bimbingan Konseling di sekolah yang dipimpinnya. Pihaknya berharap guru dapat memahami kembali teori dan praktek psikologi anak usia SMA. "Dengan seminar ini semoga guru mampu membimbing dan memperlakukan siswa sesuai dengan perkembangan usianya," ujar Sugiyanto.
(FS)